Turnover Ratio Adalah
Kehilangan Diskon Volume
Beberapa pemasok menawarkan diskon volume atau harga khusus untuk pesanan besar. Jika perusahaan terlalu sering memesan dalam jumlah kecil karena perputaran persediaan yang tinggi, mereka mungkin kehilangan keuntungan dari diskon ini.
Apa Itu Asset Turnover Ratio?
Asset turnover ratio atau rasio perputaran aset mengacu pada suatu pengukuran untuk melihat bagaimana perusahaan dapat menghasilkan suatu pendapatan relatif melalui aset-asetnya.
Hasil dari pengukuran ini dapat menjadi gambaran perusahaan mengenai pengelolaan aset melalui perspektif yang lebih luas.
Ukuran dari hasil pengukuran ini dapat berbeda-beda antara satu bidang industri dengan bidang industri lainnya. Namun, umumnya nilai rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memanfaatkan aset dengan efisien.
Sebaliknya, nilai rendah dapat menunjukkan inefisiensi dan perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap kinerjanya untuk memperbaiki hal ini.
Hasil yang rendah biasanya dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti buruknya pengelolaan manajemen, kurangnya maintenance rutin, metode pengumpulan data yang buruk, dan manajemen inventaris yang tidak terkelola dengan baik.
Kehilangan Keuntungan
Jika perusahaan terlalu sering menjual barang dengan cepat tanpa mempertimbangkan margin keuntungan yang optimal, mereka mungkin kehilangan potensi keuntungan yang dapat diperoleh dengan harga yang lebih tinggi.
Sebagai solusi, perusahaan perlu menemukan keseimbangan yang tepat antara efisiensi operasional dan ketersediaan produk. Evaluasi yang cermat terhadap kondisi pasar, perilaku pelanggan, dan kebijakan persediaan dapat membantu menentukan tingkat perputaran yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis dan strategi penjualan.
Analisis Produk dan SKU
Tinjau kinerja produk secara individu. Identifikasi barang atau SKU tertentu yang lambat berputar dan pertimbangkan untuk mengoptimalkan atau mengubah strategi penjualan atau pemasaran untuk item tersebut.
Evaluasi Kinerja Industri
Perbandingan ITR perusahaan dengan rata-rata industri memberikan gambaran tentang seberapa baik perusahaan berkinerja dibandingkan dengan pesaingnya.
Bisakah Inventory Turnover Terlalu Tinggi?
Ya, Inventory Turnover yang terlalu tinggi dapat menjadi masalah. Meskipun memiliki rasio perputaran persediaan yang tinggi sering dianggap sebagai indikator efisiensi, terlalu tinggi juga bisa memiliki konsekuensi negatif. Beberapa masalah yang dapat timbul akibat Inventory Turnover yang terlalu tinggi antara lain:
Jika perusahaan memiliki kebijakan persediaan yang sangat ketat dan rasio perputaran yang terlalu tinggi, mungkin sulit untuk memenuhi permintaan pelanggan. Barang mungkin tidak tersedia ketika pelanggan ingin membeli, dan ini dapat menyebabkan kehilangan penjualan.
Indikator Kesehatan Finansial
ITR merupakan indikator kesehatan finansial perusahaan. Rasio yang meningkat dapat menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan kemampuan perusahaan untuk mengelola asetnya dengan baik.
Stress pada Rantai Pasokan
Terlalu tingginya perputaran persediaan dapat menempatkan tekanan pada rantai pasokan, terutama jika pemasok tidak dapat mengimbangi tingkat permintaan yang tinggi. Ini dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman atau bahkan kekurangan persediaan.
Tingkatkan Efisiensi Operasional
Perbaiki efisiensi operasional untuk mengurangi waktu pemrosesan dan pengiriman. Pastikan kolaborasi yang baik antara departemen yang terlibat, termasuk gudang, logistik, dan penjualan.
Pengukuran Efektivitas Manajemen Rantai Pasok
ITR juga memberikan pandangan terhadap seberapa baik perusahaan dapat mengelola rantai pasokannya. Dengan mengoptimalkan persediaan, perusahaan dapat meminimalkan risiko kelebihan atau kekurangan stok.